Friday, March 12, 2010

KEBAB apa CANE

foodcourt salahsatu mall di Kota Bogor

WELL ,,, yang namanya makan di foodcourt mall itu suka gak puas ikkh, warung kecil yang berjejer banyak dengan merk2 makanan terkenal tapi rasanya suka beda, selain itu, suka aneh 'size' dan 'Quantity' makanannya kadang gak sesuai sama harganya ,,, nih diee contohnya, kebab sama roti cane inih ...


cane plus kare
 
kebab reguler

ehem, kebab ukuran reguler ini dihargai Rp 12.500,- sedangkan cane tipis plus kare sapi semangkok kecil yang isinya cumak ada 2 potong daging sapi kecil ini dihargai Rp 15.000,- padahal cane polosnya ajah hanya seharga Rp 5.000,-. WHaaauw,,, masa sih kari yang rasanya 'encer' itu dihargai Rp 10.000,-?! Mending beli kebabnya ajja dehh ....



SUKA DUKA FREELANCE (Konsultan Tata Ruang)


Freelance = Working for Yourself ? but here, it's a Teamwork
Freelance, is that an enjoyable job? for me, Yes ... is that a long lasting job for the future ? mmmm ... ?

Banyak pertanyaan susah-senangnya mengenai kerjaan freelance, yang gw rasa, dengan pekerjaan sebagai seorang freelancer pastilah ada nyaman dan gak nyamannya. Kenyamanan model pertama, bebas, yaa, gw bebas dari yang namanya rutinitas, gw bisa kerja kapan aja, dimana aja, pake baju apa aja, gak usah rapi, asal ada seperangkat komputer/laptop dan listrik, plus modem internet (kalo ini ga wajib sih) plus 'mood' buat kerja, gw bisa ngerjain tugas2 gw dimanapun.

Gak enaknya, kadang gak ada aturan hari libur atau bukan, kalau orang kantoran kan jelas aturan mainnya senin - jumat/sabtu itu hari kerja dan sisanya libur dan gak bisa diganggu, kerja cuma pas di kantor, di rumah gak ada urusan sama yang namanya kerjaan. Tapi sebagai seorang freelancer, gw kadang bisa kerja cumak sehari selama seminggu atau 22 jam tiap hari x seminggu, tergantung speed ngerjainnya atau banyak beban kerjaannya, kalau dateline parah bahkan bisa2 gak tidur juga karena kerja pas di kantor lalu di lanjut di rumah bahkan pada waktu tidur. Hari kerja bisa jadi hari libur, hari libur bisa jadi hari kerja atau gak ada hari libur samasekali... Senengnya ya itulah, bisa dikerjain di rumah atau dimanapun, bisa sambil nonton tivi, bisa sambil ngajak main anak (kalo ada), Tapi kadang, ketika bekerja dirumah dan gak mau diganggu, ada kerjaan 'ekstra' dari orang rumah padahal saat itu lagi kerja (konsentrasi terganggu sama kerjaan rumah juga). TAPI ... bisa liburan kapan aja, gak selalu pas hari libur massal kayak sabtu-minggu atau tanggal merah, gak ada yang namanya macet atau antrian panjang kalau ke tempat-tempat wisata, hmmm, bisa dapet harga hari kerja pula (lebih murah) hehehe... 

Di konsultan tata ruang, seorang freelancer bisa ngerjain beberapa kerjaan sekaligus dalam satu periode dengan proporsi honor berbeda (bisa dapetin duit gede sekaligus dari beberapa kerjaan), di perusahaan yang berbeda-beda pula. Kalo pegawai tetap atau karyawan kan gajinya satu, kerjaan seabreg (mau nanganin satu, dua atau sepuluh proyek). Tapi, gak enaknya, kalo pegawai tetap dapet gaji tiap bulan, kalau freelance cuma dapet gaji selama kontrak, biasanya 3-7 bulan aja, kalau beruntung bisa 2 tahunan kalo proyek multiyears. Berhubung gw bekerja di bidang tata ruang, yang paling asyiknya, gw bisa keliling Indonesia gratis, dibayar pula, hehe ... setahun bisa beberapa kali melancong. Kalau pegawai tetap, mmm,,, susah kali yah lebih banyak nguurus administrasi n manajemen (kalo di bidang gw). Dukanya, kadang honornya 'pending' nungguin termin atau lebih parah lagi honor 'dipotong' karena ketidakkonsistenan manajemen sama pemberi kerja (pemerintah) yang akibatnya  merugikan kita yang freelance, apalagi yang tanpa kontrak kerja dan kerja dengan sistem saling percaya. Padahal masalah keuangan akibat potongan ini-itu yang berhubungan dengan manajerial seharusnya tidak berpengaruh pada 'honor' tenaga ahli freelance. Derita lo aja seharusnya, padahal hasil kerjaan gak ada yang dipotong sama kita, HUH!!

Jeleknya, bisa jadi kayak autis? karena kemana-mana bawa laptop dan hampir tiap hari ngadepin laptop (apalagi kalau kerjaan ngambilnya banyak) dan kadang gak peka ma kondisi sekitar ... kerja kebanyakan di rumah, atau dirumah orang? hahahaa... kalo lagi iseng, di kafe hotspotan juga bisa gawe, tiada hari tanpa lappie ...


Freelance di bidang gw ini sebenarnya kegiatan sosialisasi dengan manusia lainnya nggak kurang, karena masih ada kegiatan survey, presentasi, asistensi ketemu klien, diskusi dengan tim yang mengharuskan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, karena pekerjaan 'tata ruang' bukanlah pekerjaan yang hanya dikerjakan sendiri, melainkan teamwork, harus selalu bekerja dengan orang lain, meskipun akhirnya bisa dikerjakan dimanapun sendirian ,,, payahnya, gak ada standar baku untuk harga prodak tata ruang kayak harga semen atau baja dan kadang dibayar gak setimpal dengan beban kerjanya juga, karena tidak semua orang mengerti proses dan kesulitannya. Jeleknya, kadang orang mendapatkan pekerjaan di bidang ini bukan karena 'kualitasnya' tapi lebih banyak karena faktor 'dekat' sehingga 'diingat' oleh pemberi kerja. kadang kualitas dijadikan prioritas nomor sekian karena tuntutan waktu dan harga yang tidak disesuaikan dengan beban kerja, hanya mengejar ketepatan waktu padahal waktu yang diberikan tidak memungkinkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Kadang 'kepuasan' dalam bekerja tidak tercapai karena kurang dihargai.


Jam tidur dan jam bangun kacaw ... Jam metabolisme tubuh itu (kata sebuah sumber, lupa dari mana) adalah jam 00-02 pagi, nah saat itu seharusnya tubuh dalam kondisi istirahat alias tidur, tapi seringnya jam segitu masih bekerja, masih melek ... itu bahaya buat kesehatan dan kondisi tubuh di masa tua nanti. (kalo gw sih udah agak udah gak kuat lagi begadang, udah tumor 'n pelor = tukang molor & nempel molor).

Wahh,,, tapiii kadang suka gak sebanding pula,,, kadang2 suka kesel juga sama orang yang bikin TOR, kadang mereka bikin kerjaan yang gak disesuaikan dengan waktu normal ngerjainnya, plus dana yang gak masuk akal pula, yah repot juga kalau kerjaannya ngesub atau borongan paket hemat (paket sisa potong sana-sini), tapi seenggaknya,, gak ada yang namanya 'keterikatan' alias bebas, selama kewajiban terlaksana sesuai dengan waktu yang disepakati. Udah tau gak layak, tapi Adaaa aja yang ngerjain, maklum, butuh duit, hehee ...

Harus selalu belajar dan mencari hal yang baru jika ingin bertahan sebagai freelance yang berkualitas di bidang ini, ilmunya selalu berkembang dan kadang menguasai satu keahlian saja tidak cukup untuk bertahan, ini kalau gak mau mengandalkan 'sistem kenal dan dekat' aja, hahahaaaa ,,,, susah euy!! cari bidang lain aja ahhh, gak hobby siiih ... :P

Melihat kebiasaan, kesibukan dan aktivitas para freelancer borongan yang seperti di atas, maka wajiblah menerapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, sehat dan berserat serta banyak2 minum air putih, khususnya ketika bergadang. Godaan terbesar makanan adalah ketika survey, namanya di negeri orang, biasanya banyak makan makanan praktis di resto yang menunya enak-enak kayak seafood yang berkolesterol tinggi dan daging-dagingan yang lemaknya tinggi, selain itu, jangan lupa olah raga dan istirahat yang cukup (tidur berkualitas) selalu harus diusahakan disela-sela dateline yang merecokkan (bahasa apa pula ini?).

Hmmmm .... btw, apakah pekerjaan freelance di bidang ini memiliki masa depan yang cerah dan berkelanjutan untuk kita dan si buah hati? Jadi pingin nguasain kerjaan freelance dibidang lain yang sesuai dengan hobby, hoooho ...